Sunday, 26 June 2011

Posted by Admin | 0 comments

Takdir

Bicara tentang takdir,tidak satupun dari kita yang mampu mengubah apa-apa yang sudah digariskan oleh yang Maha Kuasa. Malam ini ( 26-6-2011 ) saya mendapat kabar dari Ibu bahwa Saudara laki-laki Ayah saya telah berpulang ke Rahmatullah di medan magribh tadi. Dalam tradisi Minang,belaiu saya panggil Apak (paman),Mungkin bagi saya tidak terlalu sulit menerima kenyataan bahwa beliau telah berpulang,karena semumur hidup saya belum pernah bertemu secara langsung dengan Almarhum. Namun demikian saya sering mendapat wejangan dari beliau melalui Telephone,sama hal nya seperti Ayah saya...menurut saya belaiu adalah sosok Ayah yang penyayang,berwibawa dan sangat arif. Saya bersedih untuk mendengar kabar ini,saya tidak bisa berbuat apa-apa untuk mengubah ini...karena ini sudah ditakdirkan oleh yang Maha Kuasa.

Namun,yang membuat saya merasa bersalah dan sangat sedih adalah Ayah saya yang merasa tidak bisa berbuat apa-apa. Bertahun-tahun beliau tidak bertemu dengan Almarhum karena memang jarak yang memisahkan,ini seperti dejavu bagi Ayah saya...belasan tahun lalu hal ini pernah terjadi ketika saat itu Almarhum Kakek berpulang ke Rahmatullah. Belaiu tidak bisa berbuat apa-apa,bahkan untuk melihat jenazah untuk terakhir kalinya pun tidak bisa,ini kondisi yang menyedihkan dan saya yakin tidak satupun diantara kita mau ditempatkan dalam kondisi seperti ini.

Sekali lagi takdir berbicara,kali ini mungkin rasanya lebih sakit setelah kehilangan yang pertama,saya tahu Ayah saya merindukan untuk dapat berkumpul dengan keluarga besarnya. Saya tahu persis akan hal itu...saat komunikasi sudah bukan menjadi hambatan saya bisa melihat beliau begitu merindukan kampung halaman dan keluarganya. Beliau hampir setiap hari menelpon almarhum untuk sekedar say hello dan membicarakan hal-hal yang mampu untuk mengobati rasa rindu meskipun sesaat.

Tadi sewaktu saya menelpon ayah saya,suaranya terdengar parau dan terdengar menahan kesedihan yang mendalam,saya benci kondisi ini...tapi ini sudah terjadi dan tidak bisa diubah lagi. Saya hanya berharap suatu hari nanti,meskipun kematian akan terjadi pada siapa yang Ia kehendaki...namun setidaknya rasanya tidak akan sepahit kali ini bagi saya maupun Ayah saya dan keluarga besar kami.

Dear Apak, Kami sekeluarga mendoakan semoga Apak mendapatkan tempat yang paling mulia disisi Allah SWT,dimudahkan dialam Barzah,ditempatkan bersama mahluk-mahluk mulia disisi Nya. Insya Allah , Allah akan memudahkan semuanya untuk Apak

Pontianak

27-06-2011 (12:50 AM )

0 comments: