Menghargai Pekerja IT
Dewasa ini masih sering saya melihat kenyataan yang membuat miris tentang penghargaan terhadap kontribusi seoarang IT Profesional baik diperusahaan,BUMN,Instanasi Pemerintah maupun Tempat-tempat yang memperkerjakan Para tenaga IT. Sebagai seorang yang berkerja di bidang IT saya juga merasakan bahwa kurangnya penghargaan terhadap pekerja IT, Di indonesia khususnya di wilayah kerja saya di area kalimantan barat sudah menjadi rahasia umum bahwa pekerja IT itu terlihat keren dari luar saja,tapi gaji pas-pasan. Ini bukan keluhan tentang gaji yang pas-pasan,tapi ini adalah kondisi alamiah yang menjangkiti siapapun yang sudah memberikan kontribusi terbaiknya,sudah memberikan waktu terbaiknya,sudah memberikan loyalitas terbaiknya namun dipandang sebelah mata oleh perusahaan.
Perusahaan ataupun instansi mungkin tidak pernah menghitung berapa kerugian yang mereka terima jika Pekerja IT yang tidak mereka hargai itu bekerja serabutan,bekerja tidak sepenuh hati,bekerja dengan mengukur berdasarkan besaran gaji. Jika saja mereka sadar dengan potensi tersebut,tentu persoalan ini tidak mengemuka dan lebih celakanya karena kebanyakan dari perusahaan cenderung memanfaatkan sifat para IT Profesional Yaa mereka tau,, Pekerja IT profesional tidak pernah bekerja dengan cara-cara yang tidak anggun seperti itu.
Saya mengenal banyak rekan yang memiliki integritas tinggi terhadap pekerjaan meski mendapat perlakuan yang kurang baik dari manajemen dan lingkungan perusahaan. Inilah mentalitas Perusahaan dan jajarannya yang harus ditinjau ulang,pekerja IT cenderung dijadikan sebagai media pemanfaatan resource dan pengiritan pengeluaran perusahaan. Tidak jarang seorang Pekerja IT menghandle begitu banyak perkerjaan sekaligus. Saya mengenal banyak rekan-rekan IT yang bekerja melebihi porsinya,bahkan disalah satu hotel besar di sini, keseluruhan pekerjaan IT hanya dikerjakan oleh satu orang. Tentu ini masalah besar,jika Pekerja IT diperas tenaga dan fikirannya sementara gaji mereka tidak sesuai dengan kontribusi tulus yang mereka berikan, sungguh cermin mentalitas yang kejam.
Perusahaan ataupun instansi mungkin tidak pernah menghitung berapa kerugian yang mereka terima jika Pekerja IT yang tidak mereka hargai itu bekerja serabutan,bekerja tidak sepenuh hati,bekerja dengan mengukur berdasarkan besaran gaji. Jika saja mereka sadar dengan potensi tersebut,tentu persoalan ini tidak mengemuka dan lebih celakanya karena kebanyakan dari perusahaan cenderung memanfaatkan sifat para IT Profesional Yaa mereka tau,, Pekerja IT profesional tidak pernah bekerja dengan cara-cara yang tidak anggun seperti itu.
Saya mengenal banyak rekan yang memiliki integritas tinggi terhadap pekerjaan meski mendapat perlakuan yang kurang baik dari manajemen dan lingkungan perusahaan. Inilah mentalitas Perusahaan dan jajarannya yang harus ditinjau ulang,pekerja IT cenderung dijadikan sebagai media pemanfaatan resource dan pengiritan pengeluaran perusahaan. Tidak jarang seorang Pekerja IT menghandle begitu banyak perkerjaan sekaligus. Saya mengenal banyak rekan-rekan IT yang bekerja melebihi porsinya,bahkan disalah satu hotel besar di sini, keseluruhan pekerjaan IT hanya dikerjakan oleh satu orang. Tentu ini masalah besar,jika Pekerja IT diperas tenaga dan fikirannya sementara gaji mereka tidak sesuai dengan kontribusi tulus yang mereka berikan, sungguh cermin mentalitas yang kejam.
Dear perusahaan yang selalu dibantu seorang IT yang tulus,tolong dengarkan...perhatikanlah bahwa orang yang selama ini menyiasati dan memelihara nama baik perusahaan,menjaga rahasia penting perusahaan,menjaga dengan sekuat tenaga data-data perusahaan,memutar otak untuk menghemat anggaran,menghabiskan sisa waktu istirahat dan tidurnya untuk kemajuan perusahaan,menyayangi pekerjaan dan perusahaan dengan sepenuh hatinya. Orang tersebut sama seperti anda, DIA BUTUH DIHARGAI
gan nusuk banget artikelnya buat perusahaan. saya seorang IT junior Hotel di Bali. Sama seperti di atas :(
ReplyDelete